Rabu, 21 Januari 2009

BISNIS dan AKUNTANSI

Beberapa waktu yang lalu saya membaca testimoni seorang pengusaha: Hanya dalam waktu 3 bulan, revenue bisnis Saya naik 63% dan profit naik 200%. Saya bisa langsung menebak bahwa perusahaan dia pasti sudah menggunakan sistem akuntansi.

Dengan adanya akuntansi, sebuah perusahaan bisa dengan cepat mengetahui kondisi perusahaannya. Sampai hari ini, saya masih heran begitu banyaknya bisnis di Indonesia, bahkan yang omsetnya milyaran rupiah, masih belum memakai akuntansi. Analoginya seperti orang yang tidak pernah melakukan medical check-up dan tiba-tiba terkena stroke.

Tanpa mengetahui kondisi perusahaan, sulit untuk menghindari stroke di perusahaan Anda. Seperti tubuh kita, bisnis juga mempunyai beberapa indikator-indikator penting. Beberapa indikator penting bisnis Anda, antara lain: Cash flow, stock/persediaan, biaya dan profit.

Cash flow berhubungan erat dengan hutang dan piutang. Idealnya, kita menagih piutang lebih awal dan membayar hutang lebih telat sehingga ada penumpukan uang di perusahaan kita. Namun kenyataannya, biasanya kita harus bayar vendor lebih awal dan piutang tidak dibayar-bayar oleh customer. Kondisi ini sering disebut sebagai Cash-Gap. Banyak perusahaan yang saya jumpai bangkrut bukan karena tidak ada bisnis, tapi karena cashflow-nya macet.

Masalah stock seperti buah simalakama. Beli terlalu banyak akan mengganggu cashflow. Beli terlalu sedikit membuat kita kehilangan bisnis. Idealnya adalah Anda tahu persis pergerakan setiap stock Anda. Bila ada stock yang mati, Anda bisa menjualnya dengan memberikan diskon ataupun melakukan cross-sell. Untuk kasus ini, lebih baik kita rugi sedikit tapi mendapatkan cashflow.
Faktor biaya adalah hal yang paling sering terlupakan oleh pebisnis yang tidak menggunakan sistem akuntansi. Apakah Anda masih menghitung keuntungan hanya dari harga pokok penjualannya saja. Contoh: Beli Rp.1.000, jual Rp.1.500, berarti sudah untung Rp.500. Pertanyaan saya adalah: Apakah Anda sudah menghitung biaya-biaya yang lain seperti: ongkos kirim, ongkos bongkar muat, biaya listrik, dan gaji Anda sendiri? Kalau semua biaya tersebut diperhitungkan, Anda akan tahu apakah bisnis Anda selama ini sudah benar-benar untung atau belum.

Oleh:
Mas Agung Sachli - Managing Director Imamatek & Praktisi bisnis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar